Aftech kemudian Privy Berkomitmen Memajukan Fintech Indonesia

JAKARTA – Asosiasi Fintech Indonesia ( Aftech ) bertekad memajukan sektor serta ekosistem fintech di dalam Tanah Air melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Aftech berkeinginan memulai pembangunan kepercayaan sekaligus meningkatkan keamanan digital kemudian memacu perubahan yang digunakan inklusif.
Selain itu, pemeliharaan data pribadi pada biosfer financial technology (fintech) dan juga kerja identik dengan para pemangku menjadi prioritas. Hal yang dimaksud menjadi fokus utama pada Rapat Umum Anggota Tahunan Aftech 2025 dalam Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Ketua Umum Aftech periode 2025-2029, Pandu Sjahrir menegaskan pentingnya sinergi antara semua pihak untuk memajukan biosfer fintech.
“Terima kasih melawan kepercayaan yang mana diberikan terhadap kami. Kami akan menjalankan tanggung jawab ini dengan kritis lalu berazam mengakibatkan bidang fintech Indonesia ke level yang mana tambahan baik. Bekerjasama dengan sektor privat dan juga pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci utama,” ujar Pandu, Akhir Pekan (23/3/2025).
Pandu menambahkan, Aftech akan fokus pada penguatan Dewan Etik, Kode Etik, juga Self-Assessment. Sebagai institusi yang tersebut ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Aftech juga akan memacu pembaharuan di pengembangan infrastruktur keuangan digital untuk masyarakat.
“Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan keseimbangan antara keleluasaan kemudian kontrol, demi layanan finansial yang digunakan tambahan baik,” imbuh Pandu.
Dalam kepengurusan baru ini, Pandu menyertakan pimpinan Privy, Marshall Pribadi, sebagai Wakil Ketua Umum kemudian CIO Privy, Krishna Chandra didapuk menjadi anggota Dewan Etik. Sebagai perusahaan penyedia tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi, Privy berjanji menjadi institusi penyedia layanan digital trust yang digunakan mengedepankan proteksi data pribadi yang tersebut aman serta sesuai standar keamanan siber.
“Privy berazam untuk menggerakkan penyelenggaraan tanda tangan digital kemudian identitas digital di dalam seluruh lini aktivitas fintech di tempat Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan juga keamanan pada ekosistem fintech,” ujar Marshall.