Berita Nasional

China tolak tarif balasan AS, sebut Washington pakai taktik intimidasi

Istanbul – otoritas China pada Akhir Pekan menolak penerapan tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS), pada berada dalam berlangsungnya perundingan dagang antara kedua negara yang mana dijalankan pada Swiss, demikian mengutip laporan media pemerintah China.

Amerika Serikat dinilai menggunakan tarif sebagai "senjata untuk memberikan tekanan maksimum demi kepentingan sendiri, yang digunakan mencerminkan sikap unilateral, proteksionis, serta tindakan intimidasi ekonomi," ujar Wakil Menteri Luar Negeri China, Miao Deyu, pada konferensi pers yang dimaksud dikutipkan Global Times.

"Pendekatan seperti ini mengorbankan kepentingan sah negara-negara lain pada seluruh globus demi memenuhi ambisi hegemoni AS," tambahnya.

Pernyataan yang dimaksud disampaikan bersamaan dengan berlangsungnya pembicaraan bilateral antara delegasi Negeri Paman Sam dan juga China dalam Swiss pada Hari Sabtu serta Minggu.

Delegasi Negeri Paman Sam dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent serta Perwakilan Dagang Jamieson Greer, sementara delegasi China dipimpin oleh Wakil Awal Menteri He Lifeng.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Hari Sabtu waktu malam mengungkapkan bahwa timnya telah lama mengadakan "pertemuan yang dimaksud sangat baik" dengan pejabat China terkait perdagangan di Swiss, kemudian mengeklaim bahwa telah dilakukan berjalan "pengaturan ulang total" di hubungan dagang AS-China.

Perundingan itu dijalankan di upaya meredakan ketegangan dagang yang mana sempat memanas pada awal tahun ini, ketika Negeri Paman Sam menetapkan tarif hingga 145 persen terhadap berubah-ubah barang impor dengan syarat China.

Sebagai balasan, Beijing juga memberlakukan tarif hingga 125 persen terhadap beberapa orang item selama Amerika Serikat.

Sumber: Anadolu

Artikel ini disadur dari China tolak tarif balasan AS, sebut Washington pakai taktik intimidasi

Related Articles

Back to top button