Berita Nasional

Pemulangan 2 Jenazah WNI dari Taiwan Lancar, Uya Kuya: Perlihatkan Eratnya Solidaritas

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR Uya Kuya sama-sama aktivis pemeliharaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) berhasil memulangkan dua jenazah WNI yang tersebut bekerja di dalam Taiwan. Kedua jenazah yang disebutkan yakni, Andik Kristanto dengan syarat Madiun serta Milik Mulyani dengan syarat Indramayu.

Andik Kristanto ditemukan meninggal ketika sedang tidur pada messnya. Dari hasil diotopsi ditemukan pendarahan di dalam pada perut. Sedangkan Milik Mulyani ditemukan meninggal di tempat pinggir jalan. Hasil otopsi tak menemukan tindakan kriminal terhadap almarhumah.

Uya Kuya menyebut, sejumlah pihak yang digunakan memberikan donasi pada proses pemulangan kedua jenazah tersebut. Di antaranya, aktivis PMI dalam seluruh dunia, Persatuan Anak-anak Lisan juga Pasukan Semut Miss Yuni TKW Hong Kong. Suami dari Astrid Kuya ini merasa terharu dikarenakan di pemulangan jenazah kali ini sejumlah pihak yang tersebut bergabung berdonasi juga.

Hal ini memperlihatkan begitu eratnya solidaritas sesama pekerja migran kemudian juga makin banyaknya tokoh-tokoh aktivis yang mana semakin peduli dengan proteksi pekerja migran

“Kedua jenazah yang dimaksud dipulangkan pada satu hari yang mana identik dari Taiwan tapi dengan tujuan bandara berbeda. Almarhum Andik Kristanto mendarat di area Bandara Juanda Surabaya. Di Bandara Juanda jenazah Andik Kristanto diterima kelompok anggota DPR Komisi VI Abdul Hakim Bafagih beserta Miss Yuni lalu Alena aktivis PMI,” katanya, Rabu (26/3/2025).

Sedangkan jenazah Milik Mulyani mendarat di area Bandara Soekarno-Hatta, diterima segera Uya Kuya. Bagi Uya Kuya, ini merupakan kali ke sekian dirinya bersatu Miss Yuni TKW Hong Kong membantu kepulangan jenazah PMI yang meninggal di dalam luar negeri.

Sebulan yang dimaksud lalu, Uya Kuya sama-sama para aktivis PMI juga membiayai kepulangan jenazah WNI dari Taiwan yang dimaksud meninggal sakit di area Hong Kong serta Taiwan. Uya Kuya mengaku banyak membantu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang digunakan terjebak dalam luar negeri seperti Myanmar, Kamboja dan juga Filipina. Uya Kuya juga mengaku tiap hari menerima belasan pengaduan dari PMI di dalam Instagramnya. ”Sebisa mungkin saja saya balas satu persatu,” ujar Uya Kuya

Uya menyarankan agar para PMI yang bekerja dalam luar negeri menggunakan jalur resmi kemudian memiliki skill agar negara bisa saja berperan penuh pada pengamanan ketika ada hambatan dalam tempat bekerja.

“Partai Amanat Nasional (PAN) sedang terlibat berpartisipasi di revisi UU No 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Ada beberapa poin penting yang mana menjadi perhatian PAN agar pemeliharaan pekerja migran lebih lanjut optimal,” ucapnya.

Related Articles

Back to top button