Prabowo: Indonesia-Turki Harus Jadi Kekuatan Optimis Bumi Islam

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Turkiye pada Kamis (10/4/2025) sebagai kunjungan balasan melawan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, ke Indonesia pada Februari lalu. Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi menghadapi sambutan luar biasa yang mana diberikan oleh Presiden Erdogan lalu pemerintah Turkiye.
“Sekali lagi, Yang Mulia, saya ingin mengucapkan terima kasih yang digunakan sebesar-besarnya melawan sambutan yang digunakan begitu besar yang digunakan diberikan terhadap saya kemudian rombongan saya. Juga suatu kebahagiaan untuk kami melakukan kunjungan kenegaraan balasan ke Republik Turkiye,” ujar Prabowo di keterangan persnya sama-sama Presiden Erdogan usai pertemuan.
Prabowo juga menyampaikan apresiasinya menghadapi kunjungan Presiden Erdogan sebelumnya ke Indonesia hadir di rapat pertama dari forum High Level Cooperation Council antara kedua negara. Ia menilai keterbukaan dan juga dorongan dari Presiden Erdogan dan juga pemerintah Turkiye sudah meningkatkan kekuatan hubungan bilateral yang sudah pernah terjalin selama 75 tahun.
“Kita telah lama berhubungan diplomatik 75 tahun. Dan sekarang kita bertekad untuk bekerja sebanding lebih tinggi penting akibat kita mempunyai latar belakang serta visi yang sama,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan pentingnya peran Indonesia lalu Turkiye pada tatanan global sebagai negara-negara besar di area dunia Islam kemudian pemimpin Global South. “Kami harus menjadi kekuatan positif dan juga kekuatan penting di dalam dunia Islam. Kami juga harus tampil, tanggung jawab kami, tanggung jawab kita berdua sebagai pemimpin dari global south, juga sebagai mitra strategis pada tatanan global,” tegasnya.
Dalam kunjungan kali ini, Prabowo juga mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada hadapan Parlemen Turkiye. Presiden Prabowo menilai kehormatan yang dimaksud sebagai sebuah momen penting yang tersebut dikenangnya secara personal.
“Ini pidato saya di dalam hadapan parlemen dalam luar Indonesia yang digunakan pertama kali. Sebenarnya tadi saya sangat nervous, tapi alhamdulillah dapat saya selesaikan pidato di waktu yang digunakan tidak ada terlalu lama,” ujar Presiden.
Kepala Negara menambahkan bahwa pidato yang tersebut ia komunikasikan bukanlah cuma bentuk formalitas, melainkan disampaikan secara langsung dari hati. Presiden Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap peradaban dan juga budaya Turkiye dan juga berharap Indonesia juga Turkiye akan berperan sama-sama pada menjaga perdamaian dunia.
“Turkiye sebagai penerus dari peradaban Ottoman adalah inspirasi bagi rakyat Indonesia. Karena itu kami sangat gembira dengan kerja serupa yang dimaksud baik ini. Kami yakin ke depan Turkiye lalu Indonesia bisa saja sumbangan besar untuk perdamaian dunia,” pungkasnya.