Zhangjiajie – Rintik hujan subtropis dengan suhu sekitar 19 derajat Celcius pada Hari Sabtu (10/5) tidaklah menghalangi banyak turis dengan balutan jas hujan warna-warni untuk mengantri naik ke "Gunung Avatar".
"Gunung Avatar" yang digunakan dimaksud adalah pilar-pilar batu raksasa yang tersebut berada dalam Wulingyuan Scenic Area, kawasan wisata alam dan juga sejarah yang membentang sekitar 264 kilometer persegi pada Daerah Perkotaan Zhangjiajie, Provinsi Hunan, China bagian tengah.
Kawasan ini mencakup tiga bagian, yakni Taman Nasional Zhangjiajie, Cagar Alam Suoxi Brook, dan juga Cagar Alam Gunung Tianzi. Taman Nasional Zhangjiajie yang mana dibuka pada 1982 itu adalah taman nasional pertama pada China.
Di di sini ada sekitar 3.103 batu pasir kuarsa vertikal dengan besar lebih banyak dari 400 meter, sehingga tampak seperti pilar-pilar raksasa. Bentang alam yang dimaksud mengalami proses geologi selama jutaan tahun, yaitu pada waktu gunung pasir kuarsa keras terkena erosi air, angin lalu cahaya Matahari hingga membentuk pilar-pilar batu raksasa yang tersebut menyerupai menara.
Hujan, angin, serta akar tumbuhan mempercepat pengikisan dari samping juga bawah, tapi oleh sebab itu batuan keras lalu terisolasi, maka bagian puncak permanen berdiri seperti menara, sementara sekelilingnya runtuh kemudian terkikis.
Tumbuhan yang digunakan meningkat ke puncak membantu mempertahankan bentuk menara vertikal, sementara akar perlahan melapukkan celah batu, akibatnya menara-menara yang dimaksud tampak tertutup vegetasi hijau ke beberapa bagian.
Visual menara alam makin elegan dengan kabut tipis yang menyerupai awan "hinggap" pada puncak-puncak menara, sehingga perpaduan warna cokelat pasir kuarsa, hijau vegetasi dan juga putih kabut berpadu menciptakan pemandangan yang dimaksud jarang terbayangkan di fantasi manusia.
Artikel ini disadur dari Terbuai di puncak gunung Avatar
